BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi
sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup
sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan
masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka akan membentuk kelompok sosial mulai
dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial
yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan
kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita
terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting
dalam struktur sosial. Oleh karena itu dalam makalah ini kelompok kami akan
membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok Sosial
Pada umumnya keterkaitan dan ketergantungan
antara manusia satu dengan yang lainnya mendorong manusia untuk membentuk
kelompok-kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social group.
Apa itu kelompok sosial ?. Berikut pandangan para ahli tentang pengertian
kelompok sosial :
1. Mayor
Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang
saling berhubungan dalam sebuah struktur.[3]
2. Wila
Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri
dari 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling berkomunikasi.[4]
3. Robert
K. Merton
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling
berinteraksi sesuai pola yang telah mapan.[5]
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa,
kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan yang saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.
B. Syarat dan Ciri – ciri Terbentuknya
Kelompok Sosial
Syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial
antara lain sebagai berikut :
1. Setiap
anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya.[6]
2. Adanya
hubungan timbal balik antar anggota.[7]
3. Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama.[8]
4. Berstuktur,
berkaidah dan mempunyai pola perilaku.[9]
5. Bersistem
dan berproses.
Selain syarat terbentuknya kelompok sosial
ada pula ciri-ciri kelompok sosial. Adapun ciri-ciri kelompok sosial adalah
sebagai berikut :
1.
Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau
kesatuan manusia yang lain.
2.
Merupakan struktur sosial
3.
Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4.
Memiliki faktor pengikat.
5.
Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
C. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
1.
Faktor-faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. Dorongan untuk meneruskan
keturunan.
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja.[10]
2.
Dasar pembentukan kelompok sosial
a. Kesatuan genealogis atau faktor
keturunan.
b. Kesatuan religius.
c. Kesatuan teritorial ( community ).
d. Kesatuan Kepentingan ( asosiasi ).[11]
D. Bentuk-bentuk Kelompok Sosial
Bentuk-bentuk kelompok sosial dibagi menjadi
3 yaitu kelompok sosial teratur kelompok sosial tidak teratur dan kelompok
sosial berdasarkan tempat tinggal.
1. Kelompok
sosial teratur
Macam-macam kelompok sosial yang teratur
antara lain sebagai berikut :
a.
In-Grup dan Out-Grup
In-Grup adalah kelompok sosial yang mejadi
tempat bagi individu-individu anggotanya mengidentifikasikan dirinya. Sedangkan
out-group adalah kelompok sosial yang oleh para anggotanya diartikan
sebagai lawan in-gruop. Secara umum para
anggota in-group memiliki sikap keterkaitan dengan menonjolkan simbol-simbol
kelompoknya. Sedangkan sikap out-group sering kali ditandai dengan suatu
kelainan yang berupa antagonisme atau antipati.[12]
b.
Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok yang
ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal antar anggotanya serta adanya
kerja sama erat yang bersifat pribadi. Syarat utama keanggota kelompok primer
adalah antar anggota kelompok saling berdekatan secara fisik, kelompok tersebut
kecil, dan adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota yang bersangkutan.
Adapun istilah kelompok sekunder biasanya dipakai untuk menggambarkan apa yang
menjadi lawan dari kelompok primer, yaitu kelompok-kelompok besar yang terdiri
dari banyak orang dengan hubungan yang tidak perlu didasarkan pada saling
mengenal secara pribadi serta sifatnya yang tidak terlalu langgeng.[13]
c.
Paguyuban ( Gemeinschaff ) dan Patembayan ( Gesellschaft )
Gemeinschaff adalah suatu kelompok sosial
yang hidup bersama di mana para anggotanya terikat oleh hubungan batin yang
bersifat alamiah dan kekal serta didasarkan perasaan cinta atau perasaan batin
yang kuat.
Dalam paguyuban ( Gemeinschaff ) di bagi
menjadi 3 tipe, yaitu :
1). Paguyuban karena ikatan
darah
2). Paguyuban karena tempat
3). Paguyuban karena
jiwa-pikiran
Adapun Gesellschaft adalah suatu kelompok
sosial yang terikat oleh hubungan lahir dan bersifat singkat serta berbentuk
perkumpulan. Ciri pokok Gesellschaft adalah terbatas pada urusan tertentu merupakan
hubungan antar peran status serta bersifat public life. Bentuk campuran antara
paguyuban dan patembayan disebut Burgeliche
Gesellschaft.[14]
d.
Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok sosial yang
mempunyai peraturan-peraturan tegas yang diciptakan dengan sengaja oleh para
anggotanya untuk mengatur hubungan antar mereka sendiri. Adapun informal adalah
kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur yang pasti.[15]
e.
Membership Group dan Referance Group
Membership Group adalah suatu kelompok
sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut (
suatu kelompok sosial yang para anggotanya tercatat secara fisik ). Adapun
reference group adalah kelompok sosial yang menjadi
acuan dalam berperilaku maupun mengembangkan
kepribadian para individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan
kelompok tersebut.[16] Referance group dibagi menjadi 2, yaitu :
1). Tipe normatif
2). Tipe perbandingan
f.
Kelompok Okupasional dan Volonter
Kelompok Okupasional merupakan kelompok orang-orang yang melakukan
pekerjaan sejenis. Sedangkan kelompok volonter meliputi orang-orang yang
mempunyai kepentingan sama namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.[17]
2. Kelompok
Sosial Tidak Teratur
a.
Kerumunan ( Crowd )
Kerumunan adalah berkumpulnya orang-orang
pada suatu tempat karena adanya pusat perhatian yang sama. Ciri-ciri kerumunan
antara lain :
1). Tidak terorganisasi
2). Tidak memiliki sistem
pembagian kerja
3). Adanya interaksi sosial
4). Mudah melakukan aksi
5). Tidak memiliki alat
pengendalian soial.
b.
Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan
merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui berbagi
alat komunikasi.[18] Adapun ciri-cirinya antara lain :
1). Suatu kelompok bukan merupakan kesatuan. [19]
2). Interaksi antar anggotanya berlangsung secara tidak langsung.
3). Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu.
4). Tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya.
5).
Berusaha untuk menguasai masalah tersebut dan adanya kecenderungan berfikir rasional.
c. Massa
Merupakan kumpulan manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1). Terdiri dari orang dari segala lapisan.
2). Tidak ada interaksi dan interrelasi satu
dengan yang lainnya.
3). Bersifat anonim dan heterogen.
4). Tidak bisa bertindak secara teratur
.[20]
3.
Kelompok Sosial Berdasarkan Tempat Tinggal
a. Masyarakat Setempat
Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai
oleh suatu derajat hubugan sosial tertentu dan menjadi dasar adanya masyarakat
setempat adalah lokalitas serta perasaan semasyarakat setempat tersebut.[21]
b. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Perbincangan mengenai masyarakat pedesaan
dan perkotaan tidak terlepas dari fenomena sosial urbanisasi. Urbanisasi
merupakan suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.[22] Sebab-sebab
urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu faktor yang mendorong penduduk
desa untuk meniggalkan tempat/daerah kediamannya dan faktor kota yang menarik
penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota. Dan akibat-akibat negatif dari
urbanisasi adalah :
1). Pengangguran.
2). Naiknya kriminalitas.
3). Persoalan perwismaan.
4). Kenakalan anak.
5). Persoalan reaksi.
E. Pola Hubungan antar
Kelompok dalam Masyarakat
Hubungan antar kelompok banyak diwarnai dengan pola-pola tertentu yang
khas. Di antaranya adalah :
1.
Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan
yang menghasilkan budaya baru akan tetapi tidak menghilangkan ciri khas
kebudayaan aslinya.
2.
Genosida
Yaitu pembunuhan secara sistematis dalam
rangka menghancurkan ras, etnik, atau agama tertentu.[23]
3.
Perbudakan
Yaitu sistem perhambaan yang terlembagakan.
4.
Diskriminasi
Yaitu perlakuan tidak adil yang dilakukan
secara sengaja terhadap orang/kelompok lain yang didasarkan pada prasangka
mengenai identitas agama, ras, atau etnik.[24]
5.
Amalgamasi
Yaitu perkawianan campuran antar kelompok
yang berbeda.
6.
Asimilasi
Yaitu percampuran dua kebudayaan yang
berbeda dan menghasilkan kebudayaan yang baru.
7.
Pluralisme
Yaitu suatu keadaan di mana kelompok yang
berbeda ras, etnik, atau agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan
sosial, serta tetap bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.[25]
8.
Multikulturalisme
Yaitu kebijakan publik yang mendorong
seluruh kelompok budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan
berinteraksi dengan kelompok lain secara sederajat.[26]
BAB
III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Setelah penulis menyelesaikan pembahasan
tentang “ Proses Terbentuknya Kelompok Sosial “ maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa :
1.
Kelompok sosial dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang memiliki
hubungan yang saling berinteraksi sehingga mengakibatkan timbulnya rasa
kebersamaan dan rasa memiliki.
2.
Suatu kelompok dinyatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi
persyaratan dan ciri-ciri sebagai kelompok sosial.
3.
Dalam proses terbentuknya kelompok sosial sangat dipengaruhi oleh faktor
pendorong dan dasar pembentukan kelompok sosial.
4.
Bentuk-bentuk kelompok sosial dalam proses terbentuknya kelompok sosial
di bagi menjadi tiga, yaitu kelompok sosial teratur, kelompok sosial tidak
teratur dan kelompok sosial berdasarkan tempat tinggal.
5.
Dalam proses terbentuknya kelompok sosial terdapat pola hubungan antar
kelompok dalam masyarakat diantaranya adalah
asimilasi, akulturasi, perbudakan, genosida, perbudakan, diskriminasi,
amalgamasi, pluralisme dan multikulturalisme.
BAB
IV
DAFTAR PUSTAKA
- Buku
Panduan Perpustakaan Sekolah
Casino Roulette – Play the Best Casino Roulette Sites for
BalasHapusBest Online Roulette 먹튀 신고 Sites 꽁머니 지급 for 플레이 포커 2021 - Top 검증 사이트 먹튀 랭크 Casino 슬롯 머신 사이트 Roulette Sites For Beginners How to Play Casino Roulette Online - Betfair Casino