Rabu, 02 Maret 2016

makalah sosiologi dorongan untuk hidup dan bekerja sama

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja  maka akan membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial. Oleh karena itu dalam makalah ini kelompok kami akan membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai  kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN


A.            Pengertian Kelompok Sosial
Pada umumnya keterkaitan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lainnya mendorong manusia untuk membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social group. Apa itu kelompok sosial ?. Berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial :
1.            Mayor Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.[3]
2.            Wila Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling berkomunikasi.[4]
3.            Robert K. Merton
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai pola yang telah mapan.[5]
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa, kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan yang saling berinteraksi sehingga mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.

B.            Syarat dan Ciri – ciri Terbentuknya Kelompok Sosial
Syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial antara lain sebagai berikut :
1.            Setiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya.[6]
2.            Adanya hubungan timbal balik antar anggota.[7]
3.            Ada suatu faktor yang dimiliki bersama.[8]
4.            Berstuktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.[9]
5.            Bersistem dan berproses.
Selain syarat terbentuknya kelompok sosial ada pula ciri-ciri kelompok sosial. Adapun ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
1.      Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
2.       Merupakan struktur sosial
3.      Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4.      Memiliki faktor pengikat.
5.      Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

C.            Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
1.      Faktor-faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial
a.  Dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan.
c.  Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.[10]

2.      Dasar pembentukan kelompok sosial
a.       Kesatuan genealogis atau faktor keturunan.
b.      Kesatuan religius.
c.       Kesatuan teritorial ( community ).
d.      Kesatuan Kepentingan ( asosiasi ).[11]

D.            Bentuk-bentuk Kelompok Sosial
Bentuk-bentuk kelompok sosial dibagi menjadi 3 yaitu kelompok sosial teratur kelompok sosial tidak teratur dan kelompok sosial berdasarkan tempat tinggal.

1.            Kelompok sosial teratur
Macam-macam kelompok sosial yang teratur antara lain sebagai berikut :
a.       In-Grup dan Out-Grup
In-Grup adalah kelompok sosial yang mejadi tempat bagi individu-individu anggotanya mengidentifikasikan dirinya. Sedangkan out-group adalah kelompok sosial yang oleh para anggotanya diartikan
sebagai lawan in-gruop. Secara umum para anggota in-group memiliki sikap keterkaitan dengan menonjolkan simbol-simbol kelompoknya. Sedangkan sikap out-group sering kali ditandai dengan suatu kelainan yang berupa antagonisme atau antipati.[12]

b.      Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok yang ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal antar anggotanya serta adanya kerja sama erat yang bersifat pribadi. Syarat utama keanggota kelompok primer adalah antar anggota kelompok saling berdekatan secara fisik, kelompok tersebut kecil, dan adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota yang bersangkutan. Adapun istilah kelompok sekunder biasanya dipakai untuk menggambarkan apa yang menjadi lawan dari kelompok primer, yaitu kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dengan hubungan yang tidak perlu didasarkan pada saling mengenal secara pribadi serta sifatnya yang tidak terlalu langgeng.[13]

c.       Paguyuban ( Gemeinschaff ) dan Patembayan ( Gesellschaft )
Gemeinschaff adalah suatu kelompok sosial yang hidup bersama di mana para anggotanya terikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal serta didasarkan perasaan cinta atau perasaan batin yang kuat.
Dalam paguyuban ( Gemeinschaff ) di bagi menjadi 3 tipe, yaitu :
1). Paguyuban karena ikatan darah         
2). Paguyuban karena tempat
3). Paguyuban karena jiwa-pikiran

Adapun Gesellschaft adalah suatu kelompok sosial yang terikat oleh hubungan lahir dan bersifat singkat serta berbentuk perkumpulan. Ciri pokok Gesellschaft adalah terbatas pada urusan tertentu merupakan hubungan antar peran status serta bersifat public life. Bentuk campuran antara paguyuban dan patembayan disebut Burgeliche  Gesellschaft.[14]

d.      Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok sosial yang mempunyai peraturan-peraturan tegas yang diciptakan dengan sengaja oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan antar mereka sendiri. Adapun informal adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur yang pasti.[15]

e.       Membership Group dan Referance Group
Membership Group adalah suatu kelompok sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut ( suatu kelompok sosial yang para anggotanya tercatat secara fisik ). Adapun reference group adalah kelompok sosial yang menjadi
acuan dalam berperilaku maupun mengembangkan kepribadian para individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut.[16] Referance group dibagi menjadi 2, yaitu :
1). Tipe normatif
2). Tipe perbandingan

f.    Kelompok Okupasional dan Volonter
      Kelompok Okupasional merupakan kelompok orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Sedangkan kelompok volonter meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan sama namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.[17]


2.            Kelompok Sosial Tidak Teratur
a.       Kerumunan ( Crowd )
Kerumunan adalah berkumpulnya orang-orang pada suatu tempat karena adanya pusat perhatian yang sama. Ciri-ciri kerumunan antara lain :
1). Tidak terorganisasi                                           
2). Tidak memiliki sistem pembagian kerja
3). Adanya interaksi sosial
4). Mudah melakukan aksi
5). Tidak memiliki alat pengendalian soial.

b.   Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui berbagi alat komunikasi.[18] Adapun ciri-cirinya antara lain :
      1). Suatu kelompok bukan merupakan kesatuan. [19]
      2). Interaksi antar anggotanya berlangsung secara tidak langsung.
      3). Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu.
      4). Tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya.
      5).  Berusaha untuk menguasai masalah tersebut dan adanya   kecenderungan berfikir rasional.

c. Massa
   Merupakan kumpulan manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut :
   1). Terdiri dari orang dari segala lapisan.
   2). Tidak ada interaksi dan interrelasi satu dengan yang lainnya.
   3). Bersifat anonim dan heterogen.
   4). Tidak bisa bertindak secara teratur .[20]

3.   Kelompok Sosial Berdasarkan Tempat Tinggal
      a. Masyarakat Setempat
          Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubugan sosial tertentu dan menjadi dasar adanya masyarakat setempat adalah lokalitas serta perasaan semasyarakat setempat tersebut.[21]
      b. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Perbincangan mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan tidak terlepas dari fenomena sosial urbanisasi. Urbanisasi merupakan suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.[22] Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu faktor yang mendorong penduduk desa untuk meniggalkan tempat/daerah kediamannya dan faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota. Dan akibat-akibat negatif dari urbanisasi adalah :
      1). Pengangguran.
      2). Naiknya kriminalitas.
      3). Persoalan perwismaan.  
      4). Kenakalan anak.
      5). Persoalan reaksi.

E. Pola Hubungan antar Kelompok dalam Masyarakat
   Hubungan antar kelompok banyak diwarnai dengan pola-pola tertentu yang khas. Di antaranya adalah :
1.      Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan budaya baru akan tetapi tidak menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya.
2.      Genosida
Yaitu pembunuhan secara sistematis dalam rangka menghancurkan ras, etnik, atau agama tertentu.[23]
3.      Perbudakan
Yaitu sistem perhambaan yang terlembagakan.
4.      Diskriminasi
Yaitu perlakuan tidak adil yang dilakukan secara sengaja terhadap orang/kelompok lain yang didasarkan pada prasangka mengenai identitas agama, ras, atau etnik.[24]
5.      Amalgamasi
Yaitu perkawianan campuran antar kelompok yang berbeda.
6.      Asimilasi
Yaitu percampuran dua kebudayaan yang berbeda dan menghasilkan kebudayaan yang baru.
7.      Pluralisme
Yaitu suatu keadaan di mana kelompok yang berbeda ras, etnik, atau agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan sosial, serta tetap bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.[25]
8.      Multikulturalisme
Yaitu kebijakan publik yang mendorong seluruh kelompok budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan berinteraksi dengan kelompok lain secara sederajat.[26]


BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Setelah penulis menyelesaikan pembahasan tentang “ Proses Terbentuknya Kelompok Sosial “ maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1.      Kelompok sosial dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang memiliki hubungan yang saling berinteraksi sehingga mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
2.      Suatu kelompok dinyatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi persyaratan dan ciri-ciri sebagai kelompok sosial.
3.       Dalam proses terbentuknya kelompok sosial sangat dipengaruhi oleh faktor pendorong dan dasar pembentukan kelompok sosial.
4.      Bentuk-bentuk kelompok sosial dalam proses terbentuknya kelompok sosial di bagi menjadi tiga, yaitu kelompok sosial teratur, kelompok sosial tidak teratur dan kelompok sosial berdasarkan tempat tinggal.
5.      Dalam proses terbentuknya kelompok sosial terdapat pola hubungan antar kelompok dalam masyarakat diantaranya adalah  asimilasi, akulturasi, perbudakan, genosida, perbudakan, diskriminasi, amalgamasi, pluralisme dan multikulturalisme.



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

-                                  Buku Panduan Perpustakaan Sekolah


1 komentar:

  1. Casino Roulette – Play the Best Casino Roulette Sites for
    Best Online Roulette 먹튀 신고 Sites 꽁머니 지급 for 플레이 포커 2021 - Top 검증 사이트 먹튀 랭크 Casino 슬롯 머신 사이트 Roulette Sites For Beginners How to Play Casino Roulette Online - Betfair Casino

    BalasHapus